Profil Desa Kincang

Ketahui informasi secara rinci Desa Kincang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kincang

Tentang Kami

Desa Kincang, Kecamatan Rakit, Banjarnegara, merupakan pusat strategis perikanan air tawar dan pertanian. Dengan potensi ekonomi yang kuat, pemerintahan desa progresif, dan inovasi layanan kesehatan, Kincang menjadi desa berkembang yang menyeimbangkan tra

  • Sentra Ekonomi Perikanan

    Desa Kincang dikenal sebagai salah satu pusat utama pembenihan ikan air tawar di Kabupaten Banjarnegara, yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal di samping sektor pertanian.

  • Inovasi Layanan Kesehatan

    Menjadi desa percontohan (piloting) untuk program Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kecamatan Rakit, yang menunjukkan komitmen pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara terpadu.

  • Aksesibilitas dan Konektivitas

    Terhubung oleh infrastruktur penting seperti Jembatan Gantung Kincang-Purwonegoro dan Jalan Raya PU, yang mendukung mobilitas penduduk serta distribusi hasil ekonomi desa.

XM Broker

Terletak di alur vital wilayah Kabupaten Banjarnegara, Desa Kincang di Kecamatan Rakit menjelma sebagai sebuah wilayah yang dinamis, memadukan kekuatan ekonomi dari sektor perikanan dan pertanian dengan inovasi dalam pelayanan publik. Di bawah kepemimpinan pemerintah desa yang aktif, Kincang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan warganya melalui pembangunan infrastruktur yang strategis dan program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Desa ini tidak hanya menjadi penopang ekonomi lokal, tetapi juga menjadi contoh dalam pengembangan layanan kesehatan primer di tingkat desa.

Kekuatan utama Desa Kincang terletak pada sumber daya alam dan manusianya. Lahan yang subur dan sumber air yang memadai menjadikan desa ini sebagai salah satu sentra pembenihan ikan air tawar yang diperhitungkan di kawasan ini. Di sisi lain, semangat gotong royong dan kehidupan sosial-keagamaan yang kental, seperti tradisi Dzikir Fida’ yang telah mengakar, membentuk karakter masyarakat yang solid dan agamis. Dengan lokasi yang strategis dan potensi yang terus dikembangkan, Desa Kincang merepresentasikan wajah desa modern yang tetap menjaga kearifan lokalnya.

Geografi dan Wilayah Administratif

Desa Kincang secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, dengan Kode Pos 53463. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Rakit, luas wilayah Desa Kincang yakni sekitar 259,57 hektare atau menyumbang sekitar 8% dari total luas Kecamatan Rakit (3.244,624 hektare). Wilayah desa ini terdiri dari lahan persawahan yang subur, area kolam perikanan, serta permukiman penduduk. Kantor pemerintahan desa berlokasi strategis di Jalan Raya PU KM.05, Kincang, Rakit.

Secara geografis, letak Desa Kincang sangat strategis dan berbatasan langsung dengan wilayah-wilayah produktif lainnya. Batas-batas wilayahnya meliputi:

Sebelah Utara: Berbatasan dengan desa lain di lingkup Kecamatan Rakit.

Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Badamita dan Desa Tanjunganom.

Sebelah Barat: Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Purbalingga, yang menunjukkan posisinya sebagai salah satu gerbang barat Kabupaten Banjarnegara.

Sebelah Timur: Berbatasan dengan desa-desa lain di Kecamatan Rakit, termasuk konektivitas menuju pusat kecamatan.

Topografi desa yang berada di dataran rendah dengan aliran sungai yang memadai sangat mendukung kegiatan agraris, terutama pertanian padi dan perikanan air tawar yang menjadi komoditas unggulan desa ini.

Demografi dan Kependudukan

Berdasarkan data kependudukan dari Sistem Informasi Desa (SIDesa) Provinsi Jawa Tengah tahun 2020, jumlah penduduk Desa Kincang tercatat sebanyak 4.273 jiwa. Komposisi penduduk tersebut terdiri dari 2.154 jiwa laki-laki dan 2.119 jiwa perempuan, menunjukkan rasio jenis kelamin yang cukup seimbang.

Dengan luas wilayah sekitar 2,59 km², kepadatan penduduk Desa Kincang diperkirakan mencapai 1.646 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi, menggambarkan wilayah permukiman yang padat dan pemanfaatan lahan yang intensif baik untuk hunian maupun kegiatan ekonomi. Dinamika kependudukan ini menjadi salah satu fokus pemerintah desa dalam merencanakan program pembangunan, terutama yang berkaitan dengan penyediaan layanan dasar, lapangan kerja dan pengelolaan sumber daya.

Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Roda pemerintahan Desa Kincang berjalan di bawah kepemimpinan Kepala Desa, Nasirun, beserta jajaran perangkat desa yang meliputi sekretaris desa, kepala seksi, kepala urusan, dan beberapa kepala dusun. Struktur ini memastikan pelayanan publik dan administrasi dapat berjalan secara efektif hingga ke tingkat dusun dan Rukun Tetangga (RT). Pemerintah Desa Kincang menunjukkan komitmen kuat terhadap transparansi, yang salah satunya diwujudkan melalui papan informasi publik mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan.

Pada tahun 2025, agenda pembangunan desa difokuskan pada penguatan infrastruktur dasar. Beberapa program prioritas yang direncanakan antara lain pembangunan talud jalan di beberapa dusun, pengerasan jembatan milik desa, peningkatan kualitas jalan desa, serta pemeliharaan jalan lingkungan atau gang. Selain itu, terdapat pula program yang menyasar langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, seperti program jambanisasi untuk pengentasan kemiskinan ekstrem. Seluruh perencanaan ini menunjukkan visi pemerintah desa untuk menciptakan lingkungan yang lebih layak, aman, dan sehat bagi seluruh warga.

Potensi Ekonomi: Sentra Perikanan dan Pertanian

Sektor ekonomi Desa Kincang ditopang oleh dua pilar utama: perikanan dan pertanian. Desa ini telah lama dikenal sebagai salah satu sentra pembenihan (pendederan) ikan air tawar terkemuka di Banjarnegara. Berbagai jenis ikan seperti lele, nila, dan gurami dibudidayakan di kolam-kolam milik warga, memasok kebutuhan benih bagi para peternak ikan di wilayah yang lebih luas. Potensi ini menjadikan perikanan bukan hanya sebagai sumber pendapatan utama, tetapi juga sebagai identitas ekonomi desa.

Di samping perikanan, pertanian, khususnya budidaya padi sawah, juga memegang peranan krusial. Sistem irigasi yang mengaliri ratusan hektare sawah menjadi urat nadi bagi para petani. Pentingnya infrastruktur air ini terlihat saat terjadi insiden jebolnya tanggul irigasi pada tahun 2022, yang dampaknya dirasakan tidak hanya oleh petani tetapi juga oleh pembudidaya ikan. Menurut Riyanto, seorang pejabat di bidang perikanan, kawasan Kincang merupakan sentra perikanan yang sangat bergantung pada ketersediaan air yang stabil. Keberadaan lahan pertanian dan perikanan yang saling terintegrasi ini menciptakan sebuah ekosistem agraris yang produktif dan menjadi sumber kehidupan bagi mayoritas penduduk desa.

Pendidikan dan Kesehatan: Investasi Sumber Daya Manusia

Pemerintah Desa Kincang menaruh perhatian serius pada sektor pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia. Di bidang pendidikan, fasilitas formal telah tersedia cukup lengkap di tingkat dasar. Desa ini menjadi rumah bagi beberapa institusi pendidikan, antara lain SD Negeri 1 Kincang, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Cokroaminoto Kincang, dan MI NU Kincang. Keberadaan sekolah dasar negeri dan madrasah ini memberikan pilihan bagi orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka sesuai dengan preferensi pendidikan umum atau keagamaan. Selain itu, untuk pendidikan anak usia dini, terdapat Kelompok Bermain (KB) Nurjannah dan KB Nurul Athfal.

Pada sektor kesehatan, Desa Kincang berhasil menorehkan prestasi signifikan dengan menjadi lokasi percontohan program Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) se-Kecamatan Rakit. Program yang diluncurkan pada September 2024 ini dipusatkan di Pos Kesehatan Desa (PKD) Kincang dan diresmikan langsung oleh Penjabat Bupati Banjarnegara, Muhammad Masrofi. Inovasi ini bertujuan mengintegrasikan layanan kesehatan untuk seluruh siklus hidup, mulai dari ibu hamil, balita, hingga lansia, dalam satu wadah terpadu.

Dalam sambutannya saat peresmian, Pj Bupati Muhammad Masrofi menyatakan, "Integrasi pelayanan kesehatan primer ini merupakan bagian dari kegiatan transformasi pelayanan masyarakat, di mana kesehatan primer sebagai pilar pertama dari transformasi sistem kesehatan." Inisiatif ini, yang digagas oleh Pemerintah Kecamatan Rakit, menunjukkan bahwa Desa Kincang berada di garda terdepan dalam upaya peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi warganya, menjadikannya model bagi desa-desa lain.

Kehidupan Sosial, Budaya, dan Keagamaan

Kehidupan masyarakat Desa Kincang sangat diwarnai oleh nilai-nilai kebersamaan dan religiusitas yang kuat. Salah satu penanda utama identitas budaya dan keagamaan desa ini yakni tradisi Dzikir Fida`, sebuah amalan zikir yang telah berlangsung turun-temurun selama puluhan tahun. Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai sarana mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Menurut sebuah penelitian mengenai tradisi ini, asal-usul nama "Kincang" sendiri dipercaya memiliki nilai historis dan spiritual. Nama tersebut konon berasal dari gabungan kata "kin" dari "kintoko" yang berarti surat, dan "cang" dari "rancang". Masyarakat meyakini bahwa nama ini merujuk pada fungsi wilayah tersebut di masa lampau sebagai tempat Syeikh Jambu Karang merancang sebuah surat penting. Sejarah tutur ini, meskipun belum terverifikasi secara akademis, telah menjadi bagian dari warisan budaya tak benda yang membentuk jati diri masyarakat Desa Kincang sebagai komunitas yang agamis dan menghargai sejarah para leluhurnya.